Monday 28 March 2016

EKOLOGI

Dalam membahas suatu disiplin ilmu tertentu perlu diungkapkan segala hal yang berhubungan dengan keilmuan tersebut, baik itu mengenai ruang lingkup, sejarah perkembangannya maupun keterkaitannya dengan bidang ilmu lain. Ekologi merupakan  bagian dari ilmu biologi, yang dalam perkembangannya dimulai pada abad XIX. Kajian ilmu ini didasari untuk memberi jawaban mengenai hubungan timbal-balik yang erat antara manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungannya.
A. Pengertian Ekologi
Apa itu ekologi? Istilah tersebut dikenalkan oleh ahli Biologi dari Jerman yang bernama Earns Haeckel pada tahun 1866. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti “Rumah” dan Logos yang berarti “Ilmu”. Jadi, bila diartikan menurut istilah, ekologi merupakan kajian organisme hidup dalam rumahnya. Tetapi bila diartikan secara keseluruhan, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan total antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat anorganik dan organik.
Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat, apalagi saat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban dunia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasari dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan petunjuk dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak. Tidak ada satu cabang ilmu pun yang dapat mengabaikan ekologi. Sebagai contohnya adalah masalah globalisasi lingkungan, pastinya tidak akan pernah luput dengan yang namanya ekologi.

B. Macam-macam Ekologi
Macam-macam ekologi dibedakan antara lain :           
1. Ekologi Hutan
Ekologi Hutan adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan. Hubungan ini sangat erat dan kompleks sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi lingkungan (Enviromental Biology).
Hutan adalah tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan. Hubungan antara masyarakat, tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem.
Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan. Hutan dapat dipelajari dari segi autekologi dan sinekologi. Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku dan adaptasinya terhadap lingkungan. Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Contoh sinekologi misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau.
2. Ekologi Laut
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, terumbu karang dan padang lamun.
Habitat air laut (Oceanic) ditandai oleh salinitas tinggi dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropis, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Pada daerah tropis, suhu laut sekitar 25°C. Batas antara lapisan air yang panas dibagian atas dengan bagian air yang dingin dibawah disebut daerah Thermocline.
Pada daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun kebawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.
3. Ekologi Tanaman
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timabl-balik antara tanaman dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya dan mempengaruhi lingkungan. Begitu juga sebaliknya, lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Lingkungan hidup tanaman dibagi atas dua kelompok, yaitu lingkungan abiotik dan biotik. Dari lingkungan inilah tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral dan sebagainya. Kekurang, kelebihan atau ketidakcocokkan akan menyebabkan terjadinya cekaman (Stress) pada tanaman.
Lingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang lingkungan tumbuh tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang dilakukan dapat menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agro-ekosistem lingkungan tumbuh tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain landscape dari budidaya tanaman juga sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang digunakan. Oleh karenanya, pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi sektor pertanian. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Autekologi dan Sinekologi.
 Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dibedakan atas tiga bagian, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Ketiga kelompok ini sangat tergantung pada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak langsug. Dengan kata lain, tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini diebut dengan lingkungan.
4. Ekologi Serangga
Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga. Pengetahuan tentang ekologi serangga hama pasca panen merupakan dasar penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Saat ini, pengendalian hama pasca panen telah banyak dikembangkan melalui internet. Semuanya berbasis pada pengetahuan ekologi serangga.

Sifat struktur penyimpanan secara umum adalah kondisinya yang stabil dibandingkan lingkungan alami dan ketersediaan pangan yang melimpah. Karakter penyimpanan ini menguntungkan hama gudang, walaupun adakalanya terjadi kelangkaan sumber makanan. Serangga hama dipenyimpanan, terutama hama-hama penting adalah serangga yang telah teradaptasi pada lingkungan penyimpanan dengan baik.

Refferensi :

Soemarwoto,Otto. 1991. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.
A.J.McNaughton, Larry, L.Wolf. 1990. Ekologi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

untuk mengunduh file nya klik disini 
atau anda juga bisa mengunduhnya disini 

No comments:
Write comments